Profil Desa Randegan

Ketahui informasi secara rinci Desa Randegan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Randegan

Tentang Kami

Profil lengkap Desa Randegan, Wangon, Banyumas. Mengupas tuntas potensi strategis sebagai kawasan industri, kekuatan sektor pertanian dan UMKM, serta dinamika pembangunan infrastruktur dan sosial di salah satu episentrum pertumbuhan baru Kabupaten Banyuma

  • Lokasi Strategis dan Pusat Pertumbuhan Baru

    Terletak di jalur vital Wangon dan diproyeksikan menjadi bagian dari Kawasan Industri "Seti Madukoro", menjadikan Randegan sebagai salah satu desa dengan nilai investasi dan pertumbuhan paling prospektif di Banyumas.

  • Kekuatan Ekonomi Ganda

    Perekonomian desa ditopang oleh dua pilar utama, yaitu sektor pertanian yang mapan (khususnya padi) dan sektor UMKM yang dinamis, terutama industri pengolahan makanan seperti keripik dan sale pisang yang produksinya mencapai skala tonase.

  • Fokus Pembangunan Infrastruktur

    Dengan adanya proyek strategis nasional seperti Tol Pejagan-Cilacap yang melintas di dekatnya dan rencana pengembangan kawasan industri, pembangunan infrastruktur pendukung menjadi prioritas utama untuk memaksimalkan potensi ekonomi wilayah.

Pasang Disini

Desa Randegan, yang berada dalam wilayah administratif Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kini menjelma menjadi sebuah kanvas pembangunan strategis. Bukan lagi sekadar wilayah agraris, Randegan merupakan titik simpul penting yang diproyeksikan sebagai salah satu pilar utama pengembangan industri di Banyumas. Dengan lokasinya yang strategis dan potensi sumber daya yang dimiliki, desa ini bergerak dinamis menyambut transformasi ekonomi dari basis pertanian menuju pusat industri dan jasa yang modern.

Kombinasi antara kekuatan tradisional di sektor pertanian, geliat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang produktif, serta posisinya dalam cetak biru kawasan industri kabupaten, menjadikan Randegan sebagai subjek yang menarik untuk dikaji lebih dalam. Profil ini akan mengupas secara objektif berbagai lapisan potensi, tantangan, dan arah pembangunan Desa Randegan berdasarkan data faktual dan informasi terkini.

Geografi Strategis dan Kondisi Demografis

Secara geografis, Desa Randegan menempati posisi yang sangat menguntungkan. Terletak di sisi selatan Kecamatan Wangon, desa ini menjadi perlintasan penting yang menghubungkan berbagai wilayah. Berdasarkan data administrasi, luas wilayah Desa Randegan mencapai 10,41 km² atau 1.041 hektare.

Adapun batas-batas wilayahnya meliputi:

  • Sebelah Utara
    Desa Wangon
  • Sebelah Timur
    Desa Klapagading Kulon
  • Sebelah Selatan
    Desa Rawaheng
  • Sebelah Barat
    Desa Citepus

Topografi wilayahnya bervariasi antara dataran rendah yang didominasi area persawahan dan dataran yang sedikit lebih tinggi. Jenis tanahnya mayoritas berupa andosol, yang subur dan sangat cocok untuk kegiatan pertanian, terutama padi sawah. Iklimnya yang tropis dengan curah hujan tahunan rata-rata 2.000 mm mendukung siklus tanam yang produktif sepanjang tahun.

Dari sisi demografi, berdasarkan data terakhir pada akhir tahun 2023, Desa Randegan memiliki jumlah penduduk sekitar 8.066 jiwa. Komposisi ini menjadi modal sumber daya manusia yang signifikan untuk menopang kebutuhan tenaga kerja, baik di sektor pertanian maupun industri yang akan datang. Kepadatan penduduk yang proporsional dengan luas wilayah menandakan masih terbukanya ruang untuk pengembangan permukiman dan infrastruktur di masa depan.

Pemerintahan Desa dan Visi Pembangunan

Roda pemerintahan di Desa Randegan dijalankan oleh struktur organisasi pemerintah desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Menurut informasi dari situs resmi desa dan pemberitaan media, kepemimpinan desa menunjukkan visi yang progresif, terutama dalam menyikapi rencana besar dari Pemerintah Kabupaten Banyumas. Di bawah kepemimpinan Drs. H. Sarman, yang telah menjabat selama beberapa periode, Desa Randegan menunjukkan kemajuan signifikan dan proaktif dalam mengawal program pembangunan.

Visi pembangunan desa selaras dengan program pemerintah kabupaten, yaitu menjadikan Randegan sebagai bagian dari Kawasan Industri "Seti Madukoro Smart-Green Industrial Cluster". Inisiatif ini menempatkan Randegan, bersama desa tetangganya, sebagai lokasi pengembangan industri manufaktur modern yang ramah lingkungan. Pemerintah desa berperan aktif dalam sosialisasi, persiapan lahan, serta memastikan masyarakat lokal dapat berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari transformasi ekonomi ini.

Selain itu, pemerintah desa juga fokus pada peningkatan pelayanan publik melalui digitalisasi, seperti pemanfaatan aplikasi Smart Desa untuk pengelolaan data kependudukan dan layanan administrasi yang lebih efisien.

Tulang Punggung Ekonomi: Pertanian dan UMKM Lokal

Perekonomian Desa Randegan saat ini berdiri di atas dua pilar yang kokoh, yakni sektor pertanian sebagai basis tradisional dan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi modern.

Sektor Pertanian yang Berkelanjutan

Sebagai wilayah agraris, lahan persawahan menjadi pemandangan dominan di Desa Randegan. Padi merupakan komoditas utama yang menjadi sumber penghidupan bagi sebagian besar masyarakat yang bekerja sebagai petani maupun buruh tani. Sistem irigasi yang mengandalkan aliran sungai menjadi faktor krusial dalam menjaga produktivitas sawah. Selain padi, masyarakat juga menanam komoditas palawija seperti jagung, ketela pohon, dan kacang-kacangan sebagai diversifikasi produk dan pendapatan.

Meskipun menghadapi tantangan klasik seperti fluktuasi harga gabah dan perubahan iklim yang terkadang memicu kekeringan, seperti yang pernah diberitakan pada Oktober 2023, sektor ini tetap menjadi fondasi ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi desa.

Geliat UMKM Pengolahan Makanan

Salah satu keunggulan kompetitif Desa Randegan terletak pada sektor UMKM-nya yang sangat produktif, khususnya di bidang pengolahan makanan ringan. Industri rumahan yang memproduksi keripik pisang (sriping) dan sale pisang telah menjadi ikon ekonomi desa.

Sebuah berita dari RRI pada Februari 2025 menyoroti salah satu pengusaha lokal, Sarman, yang mampu memproduksi hingga 10 ton keripik dan sale pisang untuk memenuhi permintaan pasar menjelang Ramadhan dan Lebaran. Produk ini dipasarkan tidak hanya di tingkat lokal Banyumas tetapi juga merambah ke wilayah lain. Usaha ini menyerap bahan baku pisang dari berbagai daerah di sekitar Banyumas dan Cilacap, serta membuka lapangan kerja bagi warga sekitar, mulai dari proses pengupasan, penggorengan, hingga pengemasan. Harga jual yang kompetitif, yaitu sekitar Rp 25.000 per kilogram untuk partai besar, menunjukkan skala ekonomi yang sudah cukup matang.

Selain keripik pisang, terdapat juga UMKM lain seperti pembuatan opak, onde-onde, rempeyek, hingga budidaya madu klanceng, yang semakin memperkaya keragaman produk lokal Desa Randegan.

Proyeksi Masa Depan: Kawasan Industri dan Infrastruktur Penunjang

Masa depan Desa Randegan tidak dapat dipisahkan dari dua proyek strategis berskala besar: Kawasan Industri Seti Madukoro dan pembangunan Jalan Tol Pejagan-Cilacap.

Kawasan Industri Seti Madukoro

Pemerintah Kabupaten Banyumas telah menetapkan sebagian lahan di Desa Randegan dan Desa Wangon sebagai lokasi Kawasan Industri Seti Madukoro Smart-Green Industrial Cluster. Proyek seluas lebih dari 54 hektare ini dirancang untuk menampung industri manufaktur dengan konsep modern, berwawasan lingkungan, dan terintegrasi dengan teknologi Industri 4.0.

Keberadaan kawasan ini diproyeksikan akan membawa dampak signifikan:

  • Penciptaan Lapangan Kerja
    Menyerap ribuan tenaga kerja dari masyarakat lokal dan sekitar.
  • Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
    Menjadi sumber pendapatan baru bagi pemerintah kabupaten.
  • Efek Ganda Ekonomi
    Mendorong pertumbuhan sektor pendukung seperti perumahan, jasa, kuliner, dan transportasi.

Pemerintah desa dan kabupaten terus berupaya memastikan bahwa pengembangan ini berjalan lancar, termasuk dalam hal pembebasan lahan aset pemerintah daerah dan penyusunan regulasi yang mendukung iklim investasi.

Infrastruktur dan Aksesibilitas

Untuk mendukung kawasan industri, pembangunan infrastruktur menjadi kunci. Salah satu faktor pendorong utama yaitu rencana pembangunan Jalan Tol Pejagan-Cilacap. Pemberitaan media pada akhir Mei 2025 mengonfirmasi bahwa trase tol ini akan melintasi wilayah Kecamatan Wangon, yang secara langsung akan meningkatkan konektivitas Desa Randegan.

Pemerintah Kabupaten Banyumas bahkan secara aktif melobi pemerintah pusat untuk penempatan pintu keluar (exit toll) di wilayah Wangon. Keberadaan exit toll akan menjadi gerbang utama yang menghubungkan kawasan industri dengan jalur logistik nasional. Hal ini akan memangkas waktu tempuh dan biaya transportasi barang, sehingga meningkatkan daya saing industri yang ada di Randegan.

Selain proyek besar tersebut, pembangunan infrastruktur internal desa juga terus dilakukan, seperti perbaikan dan pengerasan jalan lingkungan untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran mobilitas warga sehari-hari.

Kehidupan Sosial, Pendidikan, dan Kesehatan

Di tengah derap pembangunan ekonomi, kehidupan sosial masyarakat Desa Randegan tetap berjalan harmonis. Nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan masih kental terasa dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan.

  • Pendidikan
    Fasilitas pendidikan dasar telah tersedia di desa ini untuk menjamin akses pendidikan bagi anak-anak. Terdapat beberapa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), serta lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) yang menjadi fondasi awal pendidikan generasi penerus.
  • Kesehatan
    Untuk layanan kesehatan primer, masyarakat dapat mengakses Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau Puskesmas Pembantu yang siaga memberikan penanganan pertama dan program-program promotif-preventif. Keberadaan kader kesehatan juga menjadi ujung tombak dalam memantau kesehatan ibu dan anak melalui kegiatan Posyandu.
  • Sosial-Keagamaan
    Kegiatan keagamaan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga. Berbagai perayaan hari besar keagamaan dan kegiatan rutin di masjid atau musala menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Menyongsong Era Baru Penuh Harapan

Desa Randegan, Kecamatan Wangon, berada di persimpangan jalan antara tradisi dan modernitas. Desa ini berhasil mempertahankan fondasi agrarisnya yang kuat sambil secara proaktif menyambut gelombang industrialisasi. Dengan keunggulan lokasi yang strategis, sumber daya manusia yang memadai, pemerintah desa yang visioner, dan dukungan penuh dari pemerintah kabupaten melalui proyek-proyek strategis, Randegan memiliki semua modal yang diperlukan untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kabupaten Banyumas.

Transformasi ini tentu membawa tantangan, terutama terkait alih fungsi lahan, dampak lingkungan, dan kesiapan sumber daya manusia. Namun dengan perencanaan yang matang dan inklusif, Desa Randegan tidak hanya akan menjadi kawasan industri yang maju, tetapi juga sebuah komunitas yang sejahtera, dinamis, dan siap bersaing di kancah yang lebih luas.